Teks Sholawat Tohirul Qolbi Lengkap beserta Arab dan Latin
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ
Hai Sobat Bacaankita! Siapa nih di sini yang suka banget sama Sholawat? Nah, kali ini kita bakal bahas salah satu Sholawat yang terkenal banget, yaitu Sholawat Tohirul Qolbi. Sholawat ini nggak cuma terkenal, tapi juga punya banyak manfaat loh. Biar lebih semangat, mari kita simak bersama!
Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW tidak hanya dilakuan oleh umat manusia. Allah dan para malaikat juga bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dijelaskan dalam (Q.S Al-Ahzab [33]:56).
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersholwatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Cara Allah dan para malaikat bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW berbeda dengan cara kita bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Allah bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan menurunkan rahmat-Nya. Adapun para malaikat bersholawat dengan cara memohon ampunan dan memberi pernghormatan untuk Nabi Muhammad SAW.
Pengenalan singkat tentang Sholawat Tohirul Qolbi
Sholawat Tohirul Qolbi adalah salah satu jenis sholawat yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Sholawat ini termasuk dalam kategori sholawat yang memohon kepada Allah SWT untuk membersihkan hati dan jiwa dari segala bentuk kotoran dan dosa. Dalam bahasa Arab, “Tohirul Qolbi” berarti “pembersihan hati”, sehingga sholawat ini sering dilantunkan oleh mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan.
Teks Sholawat Tohirul Qolbi
- Teks lengkap Sholawat Tohirul Qolbi dalam bahasa Arab beserta Latinnya
طَاهِرُ الْقَلْبِ نَقِيٌّ ذَاكِرُ لِـلّٰـه
Thoohirul qolbi naqiyyun zaakirullaah
اَلْمُصْطَفَی الصَّفِی صَلَّ عَلَيْهِ اللّٰـه
Al Mushthofas sofii sholla a’layhillaah
اَخْلَاقُهُ وَ صِفَاتُهُ سُبْحَانَ مَنْ سَوَّاه
Akhlaaquhu wa shifaatuhu subhaana man sawwaah
هُوَ قُدْوَتِی وَ حَبِيْبِی وَ دَعْوَةُ النَّجَاة
Huwa qudwatii wa habiibii wa da’watunnajaah
يَا رَسُوْلَ اللّٰه يَا حَبِيْبَ اللّٰه
Yaa Rasulallaah yaa habiiballaah
فَاكْتُبْ لَنَا نَلْقَاهُ نَدْعُوْكَ يَا رَبَّاه
Faktub lanaa nalqoohu nad-uu’ka yaa rabbaah
مولاي صلّ وسلم دائما أبدا
Mawlaya salli wa sallim da’iman abadan
على حبيبك خير الخلق كلهم
Ala habibika khayril khalqi kullihimi
مولاي صلّ وسلم دائما أبدا
Mawlaya salli wa sallim da’iman abadan
على حبيبك خير الخلق كلهم
Ala habibika khayril khalqi kullihimi
طَاهِرُ الْقَلْبِ نَقِيٌّ ذَاكِرُ لِـلّٰـه
Thoohirul qolbi naqiyyun zaakirullaah
اَلْمُصْطَفَی الصَّفِی صَلَّ عَلَيْهِ اللّٰـه
Al Mushthofas sofii sholla a’layhillaah
اَخْلَاقُهُ وَ صِفَاتُهُ سُبْحَانَ مَنْ سَوَّاه
Akhlaaquhu wa shifaatuhu subhaana man sawwaah
هُوَ قُدْوَتِی وَ حَبِيْبِی وَ دَعْوَةُ النَّجَاة
Huwa qudwatii wa habiibii wa da’watunnajaah
يَا رَسُوْلَ اللّٰه يَا حَبِيْبَ اللّٰه
Yaa Rasulallaah yaa habiiballaah
فَاكْتُبْ لَنَا نَلْقَاهُ نَدْعُوْكَ يَا رَبَّاه
Faktub lanaa nalqoohu nad-uu’ka yaa rabbaah
مولاي صلّ وسلم دائما أبدا
Mawlaya salli wa sallim da’iman abadan
على حبيبك خير الخلق كلهم
Ala habibika khayril khalqi kullihimi
مولاي صلّ وسلم دائما أبدا
Mawlaya salli wa sallim da’iman abadan
على حبيبك خير الخلق كلهم
Ala habibika khayril khalqi kullihimi
مولاي صلّ وسلم دائما أبدا
Mawlaya salli wa sallim da’iman abadan
على حبيبك خير الخلق كلهم
Ala habibika khayril khalqi kullihimi
- Terjemahan teks Sholawat Tohirul Qolbi dalam bahasa Indonesia
“Dengan hati yang bersih lagi murni akan terus-menerus bersama Dalam mengingati Allah”
“Duhai yang terpilih semoga kedamaian kesejahteraan dari Allah selalu besertamu”
“Akhlak dan sifatnya maha suci Allah yang telah menciptakanNya”
“Dialah teladanku, kekasihku dan doa saya untuk keselamatannya”
“Duhai Rasulullah Duhai kekasih Allah”
“Perkenankanlah kami untuk bertemu dengannya Kami memohon kepada-mu Duhai Allah Tuhan kami”
“Wahai Tuhan kami, Kami mohon curahkanlah Sholawat dan Salam, Selalu dan Selamanya”
“Kepada Kekasih-Mu, Makhluk Terbaik dan yang Terbaik dari seluruh Ciptaan-Mu”
“Wahai Tuhan kami, Kami mohon curahkanlah Sholawat dan Salam, Selalu dan Selamanya”
“Kepada Kekasih-Mu, Makhluk Terbaik dan yang Terbaik dari seluruh Ciptaan-Mu”
“Dengan hati yang bersih lagi murni akan terus-menerus bersama Dalam mengingati Allah”
“Duhai yang terpilih semoga kedamaian kesejahteraan dari Allah selalu besertamu”
“Akhlak dan sifatnya maha suci Allah yang telah menciptakan-Nya”
“Dialah teladanku, kekasihku dan doa saya untuk keselamatannya”
“Duhai Rasulullah Duhai kekasih Allah”
“Perkenankanlah kami untuk bertemu dengannya Kami memohon kepada-mu Duhai Allah Tuhan kami”
“Wahai Tuhan kami, Kami mohon curahkanlah Sholawat dan Salam, Selalu dan Selamanya”
“Kepada Kekasih-Mu, Makhluk Terbaik dan yang Terbaik dari seluruh Ciptaan-Mu”
“Wahai Tuhan kami, Kami mohon curahkanlah Sholawat dan Salam, Selalu dan Selamanya”
“Kepada Kekasih-Mu, Makhluk Terbaik dan yang Terbaik dari seluruh Ciptaan-Mu”
“Wahai Tuhan kami, Kami mohon curahkanlah Sholawat dan Salam, Selalu dan Selamanya”
“Kepada Kekasih-Mu, Makhluk Terbaik dan yang Terbaik dari seluruh Ciptaan-Mu”
Cara Mengamalkan Sholawat Tohirul Qolbi
Sebagaimana diketahui bahwa membaca sholawat kepada Nabi merupakan kewajiban bagi orang mukmin. Hanya saja para ulama berbeda pendapat kapan kewajiban bersholawat dilakukan. Di antara mereka ada yang berpendapat kewajiban bershalawat minimal sekali seumur hidup. Ada juga yang berpendapat setiap kali membaca tasyahud akhir di dalam shalat. Juga ada yang berpendapat setiap kali disebutkan nama Rasulullah.
Selain kewajiban bersholawat ada juga waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk membaca sholawat. Pun para ulama juga berbeda pendapat saat kapan saja kesunnahan bersholawat itu dilakukan. Berikut adalah 10 (sepuluh) waktu yang disunnahkan untuk membaca sholawat sebagaimana disampaikan oleh Sirajudin Al-Husaini di dalam kitabnya As-Shalâtu ‘alan Nabiyyi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam (Damaskus: Maktabah Darul Falah, 1990).
1. Sunnah membaca sholawat setelah selesai dikumandangkannya adzan
Ada beberapa hadits yang menuturkan tentang hal ini di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
Artinya: “Bila kalian mendengar orang yang mengumandangkan adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, lalu bersholawatlah kepada karena orang yang bersholawat kepaku sekali maka dengan sholawat itu Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali.”
2. Disunnahkan membaca sholawat di awal, tengah dan akhir doa
Dengan membaca sholawat di ketiga tempat itu saat berdoa maka akan lebih kuat potensi dikabulkannya doa tersebut dan lebih banyak lipatan pahalanya.
Sebuah hadits riwayat Imam Turmudzi menjelaskan tentang membaca sholawat di dalam berdoa:
عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ، قَالَ: بَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ إِذْ دَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى فَقَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَجِلْتَ أَيُّهَا الْمُصَلِّي، إِذَا صَلَّيْتَ فَقَعَدْتَ فَاحْمَدِ اللَّهَ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ، وَصَلِّ عَلَيَّ ثُمَّ ادْعُهُ. قَالَ: ثُمَّ صَلَّى رَجُلٌ آخَرُ بَعْدَ ذَلِكَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّهَا الْمُصَلِّي ادْعُ تُجَبْ
Artinya: “Dari Fudlalah bin Ubaid ia berkata, ketika Rasulullah sedang duduk tiba-tiba masuk seorang lelaki kemudian melakukan shalat dan berkata, “Ya Allah, ampuni aku dan kasihani aku.” Maka Rasulullah bersabda, “Engkau terburu-buru wahai orang yang shalat. Bila engkau selesai shalat kemudian duduk maka pujilah Allah sebagaimana mestinya dan bersholawatlah kepadaku kemudian berdoalah kepada Allah.” Fudlalah berkata, kemudian seorang laki-laki lain melakukan shalat, lalu memuji kepada Allah dan bersholawat kepada Nabi. Maka Rasulullah bersabda, “Wahai orang yang shalat, berdoalah maka engkau akan diijabahi.”
Imam Al-Ghazali di dalam kitab Ihya-nya mengutip penjelasan dari Abu Sulaiman Ad-Darani yang mengatakan disunnahkannya menjadikan doa berada di tengah-tengah antara dua sholawat (awal dan akhir) karena doa yang demikian tidak akan ditolak. Kiranya Allah yang mulia tak layak baginya mengabulkan dua sisi awal dan akhir sementara menolak sisi tengahnya.
Lebih lanjut Al-Husaini menegaskan bahwa yang lebih disukai dan lebih utama di dalam berdoa adalah dengan membaca sholawat di awal, tengah dan akhirnya, serta tidak meringkas bacaan sholawat hanya di akhir doa saja.
3. Disunnahkan membaca sholawat ketika memasuki masjid dan ketika keluar darinya
Sebuah hadits riwayat Imam Turmudzi dari Sayyidatina Aisyah radliyallâhu ‘anhâ:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلَّمَ وَقَالَ: رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ، وَإِذَا خَرَجَ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلَّمَ وَقَالَ: رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ
Artinya: “Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki masjid beliau bersholawat dan bersalam untuk Muhammad dan berdoa Rabbi ighfir lî dzunûbî waftah lî abwâba rahmatika. Dan ketika keluar beliau bersholawat dan bersalam kepada Muhammad serta berdoa Rabbi ighfir lî dzunûbî waftah lî abwâba fadllika.”
4. Disunahkan membaca sholawat ketika bertemunya seorang muslim dengan sesama muslim
Abu Ya’la Al-Mushili meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah:
مَا مِنْ عَبْدَيْنِ مُتَحَابَّيْنِ فِي اللَّهِ يَسْتَقْبِلُ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ فَيُصَافِحُهُ وَيُصَلِّيَانِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا لَمْ يَفْتَرِقَا حَتَّى تُغْفَرَ ذُنُوبُهُمَا مَا تَقَدَّمَ مِنْهُمَا وَمَا تَأَخَّرَ
Artinya: “Tidaklah dua orang hamba yang saling mencintai di jalan Allah salah satunya menemui saudaranya kemudian menyalaminya dan keduanya bersholawat kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam kecuali keduanya tidak berpisah sampai diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang kemudian.”
5. Membaca sholawat disunnahkan ketika berkumpul di suatu majelis
Disunnahkan bagi kaum muslimin ketika mereka berkumpul di suatu majelis untuk menghiasi majelis mereka dengan membaca sholawat.
Ibnu Umar meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
زينوا مجالسكم بالصلاة علي فان صلاتكم علي نور لكم يوم القيامة
Artinya: “Hiasilah majelis-majelis kalian dengan bersholawat kepadaku. Karena sholawat kalian kepadaku adalah cahaya bagi kalian di hari kiamat.”
Adapun hadits yang mengingatkan untuk tidak meninggalkan bacaan sholawat di majelis di antaranya hadits riwayat Imam Ahmad:
مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدًا لَا يَذْكُرُونَ فِيهِ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ، وَيُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِنْ دَخَلُوا الْجَنَّةَ لِلثَّوَابِ
Artinya: “Tidaklah sekelompok orang duduk di suatu tempat di mana mereka tidak berdzikir kepada Allah dan tidak bersholawat kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam kecuali hal itu menjadi kerugian bagi mereka di hari kiamat meskipun mereka masuk surga, karena besarnya pahala (bersholawat ketika berkumpul, penulis).”
6. Disunnahkan menuliskan sholawat ketika menulis nama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam
Di antara dalil yang menganjurkan hal ini adalah hadits riwayat Imam Thabrani dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah pernah bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ
Artinya: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku di dalam sebuah buku (tulisan) maka para malaikat tidah henti-hentinya memintakan ampun baginya selama namaku masih ada di dalam buku itu.”
7. Membaca sholawat disunnahkan ketika membuka setiap ucapan baik yang memiliki tujuan tertentu disamping juga disunnahkan membukanya dengan hamdalah dan pujian kepada Allah
Sebuah riwayat dari Ibnu Mandah menyatakan:
كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بذكر الله ثم بالصلاة عليّ فهو أقطع أكتع ممحوق البركة
Artinya: “Setiap perkara yang memiliki tujuan yang tidak diawali dengan dzikir kepada Allah dan sh0lawat kepadaku maka perkara itu terputus terhapus keberkahannya.”
8. Disunnahkan membaca sholawat dalam membuka nasehat, peringatan dan mengajarkan ilmu, terlebih ketika membaca sebuah hadits
Imam Nawawi di dalam kitab Al-Adzkâr menuturkan bahwa disunnahkan bagi orang yang membaca hadits dan selainnya ketika menyebut Rasulullah untuk mengeraskan suaranya dalam bersh0lawat, namun kerasnya suara itu jangan sampai berlebihan.
9. Sunnah membaca sholawat di waktu pagi dan sore hari
Sebuah riwayat dari Abu Darda bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
من صلى علي حين يصبح عشرا وحين يمسي عشرا أدركته شفاعتي يوم القيامة
Artinya: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali maka syafaatku akan mendapatinya di hari kiamat.”
10. Membaca sholawat juga disunnahkan ketika hendak tidur
Dari Abu Qirshafah, ia mengatakan pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa barang siapa yang menuju tempat tidurnya (hendak tidur) kemudian ia membaca surat Tabâraka (Al-Mulk) kemudian ia membaca sebanyak empat kali:
اللَّهُمَّ رَبَّ الْحِلِّ وَالْحَرَامِ، وَرَبَّ الْبَلَدِ الْحَرَامِ وَرَبَّ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ، وَرَبَّ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ، وَبِحَقِّ كُلِّ آيَةٍ أَنْزَلْتَهَا فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، بَلِّغْ رُوحَ مُحَمَّدٍ مِنِّي تَحِيَّةً وَسَلَامًا
Artinya: “Maka Allah akan mewakilkan kepada dua malaikat hingga keduanya datang kepada Nabi Muhammad dan mengatakan kepada beliau perihal yang dilakukan orang tersebut. Maka kemudian Rasulullah menjawab, “untuk Fulan bin Fulan salam dariku dan rahmat serta keberkahan Allah.”