Pengertian Bacaan Bismillah
Pengertian Bacaan Bismillah Menurut Imam Ibnu Katsir (1301-1372 M), melalui karya tafsirnya, menyampaikan bahwa bacaan “bismillah” sarat dengan keberkahan. Dalam ajaran Islam, umat dianjurkan—bahkan menurut beberapa ulama, diwajibkan—untuk mengucapkan “bismillah” di awal setiap aktivitas dan ucapan. Mulai dari mengawali khutbah, memasuki toilet, berwudhu, bersenggama, makan, berdiri, duduk, shalat, mengendarai kendaraan, minum, tidur, hingga menyembelih hewan, dianggap sebagai sarana mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan diterimanya amalan.
Ibnu Abi Hatim mengutip dari Ibnu Abbas yang bertanya kepada Rasulullah tentang “Bacaan Bismillah.” Nabi menjawab, “Bismillah merupakan salah satu nama Allah, yang sangat dekat, layaknya jarak antara bagian hitam dan putih pada mata,” (HR Al-Hakim). Dalam kisah lain, Ibnu Murduwiyah meriwayatkan bahwa ketika Nabi Isa AS belajar menulis, gurunya memintanya menulis “bismillah,” yang kemudian dijelaskan oleh Isa AS dengan mendalam mengenai arti dari tiap hurufnya, menunjukkan keelokan, keagungan, dan kekuasaan Allah.
Lebih jauh, hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Murduwiyah dan At-Thabarani menyebutkan bahwa ayat “Bismillahirrahmanirrahim” adalah ayat spesial yang hanya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Sulaiman AS. Keutamaan ayat ini tergambar saat alam semesta bereaksi saat ayat tersebut turun, dan Allah bersumpah akan memberkati segala sesuatu yang dinamai dengan nama-Nya.
Dari keterangan Ibnu Mas’ud, disebutkan bahwa siapa saja yang ingin dilindungi dari malaikat Zabaniyah di akhirat, hendaknya ia membaca “Bismillahirrahmanirrahim,” sebagai benteng perlindungan dari Allah. Sebuah kisah menarik lain dari Ashim, ia mendengar Abu Tamimah menceritakan pengalaman Rasulullah ketika hewan tunggangannya tergelincir, Rasulullah menyarankan mengucap “bismillah” untuk menghindari pengaruh buruk setan.
Bahkan dalam kehidupan intim, Rasulullah menyarankan untuk membaca “Bismillah. Allahumma jannibnas syaithana wa jannibis syaithana ma razaqtana,” untuk melindungi keturunan dari gangguan setan, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Kesimpulannya, “bismillah” tidak hanya sebatas ungkapan, melainkan doa dan permohonan yang mendalam untuk keberkahan, perlindungan, dan keselamatan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Keutamaan ini diabadikan dalam tafsir dan hadits, sebagai pengingat akan kekuatan dan keagungan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Makna dan Rahasia Per Huruf Bacaan Bismillah
Setiap huruf dalam aksara Arab memiliki makna dan rahasia tersendiri yang dalam Islam diyakini memiliki kedalaman makna spiritual yang mendalam. Berikut adalah penjelasan mengenai makna dan rahasia dari beberapa huruf dalam aksara Arab:
Ba’ (ب): Ba’ memiliki makna “براءة الله” yang berarti pembebasan dari Allah SWT. Rahasianya adalah bahwa orang yang memperoleh pembebasan ini akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Sin (س): Sin bermakna “ستر الله” yang artinya adalah penutupan atau penyelamatan dari Allah bagi orang-orang yang kurang bijaksana. Dalam konteks ini, Allah SWT akan menutupi kesalahan-kesalahan mereka.
Mim (م): Mim melambangkan “محبته” atau kecintaan Allah kepada umat Islam. Ini adalah tanda dari kasih sayang Allah terhadap umat-Nya.
Alif (ا) dan Lam (ل): Alif bermakna “ألفته” yang menunjukkan belas kasih Allah SWT, sementara Lam bermakna “لطافته” yang menggambarkan sifat lembut dan penuh kasih dari Allah. Ha’ (ه) mewakili “هدايته” atau petunjuk Allah SWT.
Ra’ (ر): Ra’ melambangkan “رضوانه” yang merupakan keridhaan Allah SWT terhadap orang-orang yang bersaing dalam melakukan kebaikan dan orang-orang yang bertaubat.
Ha’ (ح): Ha’ menggambarkan “حلمه” atau sifat pengampunan Allah yang Maha Pengampun. Allah memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat sebelum memberikan hukuman atas dosa-dosanya.
Mim (م) diikuti oleh Nun (ن): Mim sebelum Nun menandakan “منته” atau anugerah Allah bagi orang-orang yang beriman.
Nun (ن): Nun memiliki makna “نور المعرفة في الدنيا ونور الطاعة في العقبى” yang menggambarkan cahaya pengetahuan tentang Allah SWT di dunia dan cahaya ketaatan di akhirat.
Ya’ (ي): Setelah Nun, huruf Ya’ melambangkan “يد الله” yang merupakan pertolongan dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang mengandalkan-Nya.
Demikianlah makna dan rahasia setiap huruf dalam aksara Arab menurut pemahaman spiritual dalam Islam. Dengan memahami kedalaman makna ini, umat Islam diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Keutamaan dan Keistimewaan Bacaan Bismillah
Mengamalkan bacaan basmalah atau ‘bismillahirrahmanirrahim’ dalam segala hal yang bernilai kebaikan merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam ajaran Islam, basmalah tidak sekadar menjadi pembuka, tetapi juga mengandung nilai ibadah yang tinggi, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Menurut kitab suci Al-Qur’an, surat al-Muzammil ayat 8, Allah berfirman,
“و اذكر اسم ربك و تبتل اليه تبتيلا”
yang berarti “Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.” Hal ini dijelaskan dalam Tafsir Jalalain oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Al-Suyuthi bahwa ayat tersebut mengajarkan kita untuk mengucapkan basmalah ketika memulai membaca Al-Qur’an.
Menurut Tafsir al-Baghawi, menyebut nama Allah dalam setiap tindakan merupakan bentuk peng-Esa-an dan pengagungan terhadap-Nya. Sedangkan Sheikh Wahbah Zuhaili dalam Tafsir al-Munir menjelaskan bahwa mengingat Allah harus dilakukan setiap saat, baik siang maupun malam, dan termasuk dalam segala bentuk ibadah seperti bertasbih, bertahlil, bertahmid, shalat, membaca Al-Qur’an, dan belajar ilmu.
Dari segi hadits, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyampaikan bahwa setiap perkara yang mengandung kebaikan harus dimulai dengan bacaan basmalah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abi Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, yang menyatakan
“و قد قال صل الله عليه و سلم كل امر ذي بال لا يبدأ فيه بسمالله الرحمن الرحيم فهو أبتر.”
Artinya, setiap perkara yang tidak dimulai dengan bacaan ‘bismillahirrahmanirrahim’, maka kebaikannya terputus.
Dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam aktivitas menanam padi yang diniatkan semata-mata karena Allah, akan mendapatkan nilai ibadah yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa niat dan cara kita memulai sebuah pekerjaan sangat mempengaruhi nilai ibadahnya.
Para ahli sufi juga mengungkap makna lebih dalam dari basmalah, menyatakan bahwa Allah menyimpan rahasia alam dalam huruf “ba” dalam kalimat bismillah, yang menggambarkan bahwa segala sesuatu ada karena Allah. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Yasin ayat 82-83 yang menyatakan kemahakuasaan-Nya dalam mencipta.
Pemahaman ini mengingatkan umat Islam untuk tidak menganggap remeh amalan membaca basmalah, sebagaimana pentingnya Nabi Muhammad menggunakannya bahkan dalam surat kepada raja Romawi, Heraclius. Basmalah bukan hanya sebuah kata pembuka, melainkan pengingat akan keberadaan dan kekuasaan Allah yang mendasari segala sesuatu di alam semesta.
Melalui pembahasan ini, kita diajak untuk selalu mengingat dan mengucap nama Allah dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam memulai setiap tindakan yang baik, demi mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah.
Mengamalkan Bacaan Basmalah 786 Kali untuk Meraih Hajat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi berbagai situasi di mana kita mengharapkan dukungan lebih untuk mencapai tujuan-tujuan yang penting. KH. Ghofur, seorang tokoh spiritual yang dihormati, memberikan sebuah metode khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memohon agar hajat kita dikabulkan. Beliau menyarankan umat untuk membaca kalimat suci Basmalah, yaitu “Bismillahirrahmanirrahim”, sebanyak 786 kali ketika memiliki keinginan atau hajat yang sangat mendesak dan penting.
Kekuatan Basmalah
Kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” merupakan pintu pembuka dalam banyak aspek kehidupan muslim, yang artinya “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Menurut KH. Ghofur, membaca Basmalah sebanyak 786 kali khusus untuk satu hajat dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap pencapaian tujuan tersebut. Ini bukan hanya tentang pengulangan, tapi juga tentang konsentrasi, keikhlasan, dan keteguhan hati dalam berdoa.
Praktik Amalan Ini
Untuk mereka yang ingin mencoba amalan ini, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti:
- Tentukan Hajat: Sebelum memulai, jelasin dengan detail apa hajat yang ingin Anda capai. Menjadi spesifik akan membantu meningkatkan fokus dan keikhlasan dalam berdoa.
- Pengulangan Basmalah: Mulailah membaca Basmalah sebanyak 786 kali. Pastikan Anda berada dalam kondisi yang tenang dan konsentrasi penuh serta dalam keadaan suci. Hindari gangguan dan fokuskan pikiran serta hati Anda pada hajat yang dimohon.
- Konsistensi: KH. Ghofur menyarankan agar wirid ini dilakukan selama 3 malam berturut-turut. Konsistensi ini penting untuk menguatkan doa dan menunjukkan keseriusan Anda dalam memohon kepada Allah SWT.